PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data.
Berikut ini beberapa teknik produksi kerajinan fungsional berbahan limbah yang perlu kita kuasai. Untuk masing-masing bahan limbah dengan karakter material yang berbeda-beda memerlukan teknik yang berbeda pula. 1. TAHAPAN PRODUKSI Ada 4 tahap yang kita lewati dalam proses produksi. Tahapan tersebut adalah yaitu pengolahan bahan pembentukan, prakitan dan finishing. Didalam praktiknya untuk pembuatan produk dan bahan material yang berbeda maka teknik yang kita lakukan pun juga berbeda sesuai dengan masing-masing karakter bahan material yang kita pergunakan dan desain atau rancanagan produk yang kita inginkan. Tahap pengolahan bahan yaitu menyiapkan dan menyediakan bahan baku yang berkualitas baik dan sesuai dengan produk yang akan kita buat sehingga siap untuk diproduksi. Misalnya pada pembuatan produk siwur, siwur biasanya dibuat dari bahan tempurung kelapa yang diberi pegangan kelapa yang digunakan setidaknya separuh lebih, dibagian salah satu atas berlubang, lalu pada bagian tengah dilubangi sebagai tempat untuk memasukan dan mengikatkan bambu pegangan. Bahan yang kita pergunakan adalah batok kelapa dan potongan kayu atau bambu. proses pengolahan bahan yang kita lakukan yaitu dengan membersihkan batok kelapa dengan peralatan yang sesuai misalnya memakai pisau. Memotong kayu atau bambu sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan serta proses pembentukan sesuai dengan produk yang kita buat. Selanjutnya adalah prakitan yaitu menyambungkan batok kelapa dengan kayu untuk pegangannya, sedangkan untuk finishing yang merupakan tahap terakhir sebelum dikemas tujuannya agar produk yang kita buat tampak baik, nyaman dipakai dan awet misalnya dengan di ampelas supaya terlihat rapi dan bersih sehingga menarik bagi calon konsumen. 2. TEKNIK DAN ALAT PRODUKSI Teknik yang kita gunakan dalam tahapan produksi berbeda-beda sesuai dengan karakter material dari bahan yang kita pergunakan dan desain rancangan produk yang akan kita hasilkan untuk menghasilkan produk fungsional yang kuat dan awet diperlukan teknik produksi yang benar. Teknik-teknik tersebut diantaranya yaitu a. Teknik pembentukan dengan penganyaman Produk fungsional yang menggunakan bahan material berupa lembaran-lembaran misalnya kertas atau yang membentuk silinder seperti potongan kemasan sachet yang banyak terdapat di sekitar kita dapat menggunakan teknik anyaman. b. Teknik pembentukan dengan potongan Di dalam proses pembuatan produk fungsional kita dapat melakukan pemotongan dengan alat potong yang sesuai dengan bahan atau material yang kita pergunakan. Alat pemotong seperti gergaji dapat kita pergunakan untuk memotong bahan material yang memiliki karakter solid seperti kayu, bambu, batok kelapa, dan plastik tebal. Gunting dapat digunakan untuk memotong benda material misalnya kertas dengan arah yang lurus atau melengkung. Untuk pembentukan bahan selain mempergunakan alat gunting, kita juga dapat memafaatkan alat yang berupa mesin bor atau gerinda. MENALAR. Coba amati dan cermati menurut penalaran kamu mengapa untuk banhan material berupa lembaran-lembaran misalnya kertas menggunakan teknik pembentukan dengan penganyaman! c. Teknik penyambungan Teknik sambungan dapat mempergunakn bahan seperti lem, benang atau pasak. Pemilihan jenis lem yang kita pergunakan disesuaikan dengan bahan material yang akan kita sambungkan. Teknik penyambungaan sangat penting dan perlu kita perhatikan karena akan menentukan kekuatan dari konstruksi yang kita rangkai. d. Teknik finishing Teknik finishing merupakan teknik terakhir yang kita lakukan agar produk menjadi awet, terlihat rapih dan menarik. Teknik finishing yang kita lakukan berbeda-beda sesuai dengan jenis produk dan materialnya. Misalnya untuk material alami seperti kayu atau bambu kita dapat melakukan teknik finishing dengan pelapisan permukaan dengan menggunakn alat kuas. 3. METODE PRODUKSI DAN KESELAMATAN KERJA Ada 2 metode produksi yang kita kenal selam ini yaitu metode tradisional dan metode modern. Metode modern memilii beberapa kelebihan dan beberapa keunggulan dibanding metode tradisional, diantaranya waktu yang dipergunakan untuk proses produksi lebih cepat dan efisien sehingga lebih cocok untuk produksi masal atu jumlah banyak. Selain itu produk yang dihasilkan juga dapat mencapai standar bentuk yang sama. K3 kesehatan dan keselamatan kerja Perlu diperhatikan dengan serius demi kelancaran kegiatan proses produksi yang kita lakukan. K3 dibuat dengan menyesuaikan bahan, alat, dan proses produksi yang digunakan, sehingga k3 yang dilakukan untuk proses produksi yang berbeda menggunakan bahan, alat, dan proses produksi yang berbeda dan k3 yang dilakukan menjadi berbeda. Baca juga Langkah-langkah perancangan desain produksi
mukaankain dengan menggunakan alat berupa jarum dan ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 2097 potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut dari material benang tukel menggunakan teknik sulam. Kedua potensi menjadi lembaran kain tenun. 2. Wawancara
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 215442 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e0d7dbfcf0e89 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
PengertianGalvanis dan Galvalisasi. Galvanis merupakan material seng dengan tingkat konsentrasi kemurnian tinggi yaitu 99,7%. Material ini digunakan untuk melapisi besi, baja ringan dan baja murni sehingga akan terlindungi adanya korosi maupun berkarat. Pelapisan baja dan besi dengan lapis seng diproses dengan kondisi bebas oksidasi sehingga
Artpaper & Artcarton Kertas standar untuk pencetakan dengan mesin offset dan print digital dengan permukaan semi kilap shiny. Kertas Artpaper ini sangat cocok untuk segala jenis cetakan Full Color /separasi warna. Untuk menambah kesan elegan pada cetakan dapat di tambahkan dengan Laminating Doff, Laminating Glossy dan Cetak UV Ultra Vernish. Ketebalan Artpaper 120 gsm – 400 gsm Kegunaan umum Brosur, Flyer, Kartu nama, Booklet, Foster, Postcard, dll Matt Paper Kertas yang hampir kelihatan sama dengan Artpaper, letak perbedaannya yakitu pada permukaan kertas Matt Paper tidak mengkilat Semi Doff. Kertas Matt Paper ini sering dipakai untuk cetak majalah, dan jenis lainnya untuk menambah kesan doff pada permukaan cetak. Sangat cocok untuk jenis cetakan yang banyak memuat blok warna. Daya serap tinta pada kertas jenis ini lebih cepat dari kertas artpaper. Dari segi harga kertas Matt paper lebih mahal dari Artpaper. Concord Kertas Concord mempunyai ciri khas pada permukaannya yang penuh dengan serat garis serta permukaan bergelombang tidak beraturan. Jenis kertas concord lebih lembek dari kertas Conqueror kertas import sehingga jika kertas jenis ini di lipat maka akan kelihatan sedikit patah-patah pada texture nya, apalagi untuk yang jenis tebal. Hanya tersedia 2 jenis ketebalan Concord tipis + 120 gsm dan Concord Tebal + 250 gsm Kegunaan umum Kop surat, amplop, kartunama. Conqueror Tersedia 2 jenis Kertas Conqueror ; Conqueror laid brilliant & woven brilliant. Masing-masing jenisnnya memiliki beraneka warna dan berbagai jenis ketebalan. Kertas Conqueror merupakan salah satu kertas Import hingga sampai saat ini harga dipasaran masih tergolong mahal. Bagi anda yang ingin menunjukan branded perusahaan lebih bonafid dan menambahkan kesan Elegan pada tiap jenis cetakan, maka kertas ini sangat cocok untuk anda gunakan. Sekilas permukaan serat dan gelombang kertas ini mirip dengan kertas jenis Concord. Conqueror memiliki masa jenis lebih keras dari concord lemas, serat-serat pada conqueror lebih beraturan. Penggunaan untuk Kopsurat, Amplop, Presentation Folder stopmap, Kartu nama. Kertas Ivory / Ivory Board Ivory mirip dengan Art carton / Artpaper, hanya saja ivory hanya mempunyai satu sisi warna putih cerah agak licin dan sedikit mengkilap coated, sisi yang lain tanpa coating Doff. Kertas Ivory banyak digunakan sebagai paper bag /tas kertas yang tebal, hang tag, label harga, dos-dos kosmetik karena gramasi kertas Ivory cukup tebal. Gramaturnya 210 gr, 230 gr, 250 gr, 310 gr, 400 gr. Duplex coated Bahan duplex ini gampang dibedakan dengan bahan lainnya, Jenis kertas Duplex ini memiliki satu sisi putih dan sisi yang lain bagian belakang berwarna abu-abu. Sisi putih ada yang coated dan ada juga yang non coated. Kertas Duplex umum dipakai sebagai alas buku jenis nota, pembuatan box packaging karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan bahan lainnya. Biasa dicetak cuma 1 sisi. Gramasi yang umum dipakai 250gr, 270gr, 310gr, 350gr, 400gr. Kertas HVS Untuk jenis kertas ini tentu mudah bagi anda untuk mengenalinya karena sudah familiar dalam keseharian kita terutapa dapat dijumpai pada penyedia jasa Fotocopy. Jenis kertas HVS ini tersedia dalam berbagai gramatur ketebalan mulai dari 58, 60, 70, 80, 100 gsm. Jenis kertas ini sering dipakai untuk cetak form, kop surat, arsip, buku dll. NCR Nice Carbon Jenis kertas ini mengandung karbonis, dan umumnya dipakai untuk pembuatan jenis buku yang memerlukan adanya rangkap/duplikasi, minimal duplikasi 2 ply lapisan, cirinya bila anda menuliskan sesuatu pada bagian kertas yang paling atas maka tulisan tersebut akan tembus ke kertas yang dibawahnya karena semua lembaran kertas NCR ini mengandung karbon. Contoh penggunaan untuk nota atau faktur penjualan, form surat jalan, arsip arsip perusahaan dll. Jenis NCR ini terdiri dari ply lapisan atas yang biasa disebut NCR TOP, ply tengah disebut NCR MIDDLE, ply paling bawah disebut NCR BOTTOM. Samson Kraft Bahan kertas yang berasal dari proses daur ulang, memiliki warna coklat moda dan ada juga yang coklat tua. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag, karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna saja. Gramasi yang umum digunakan 150gr, 220gr carton Karton Yellow Board Jenis kertas Karton Yellow Board cukup tebal, umumnya digunakan untuk alas jenis buku nota, tag, rangka dalam suatu kartu undangan atau sebagai hard cover. Kertas ini tidak bisa dicetak offset, biasanya dilapis dengan art paper atau jenis lainnya. Kertas ini dibedakan berdasarkan ketebalannya, biasanya disebut YB 30 dan YB 40. Flexy / Vynil Frontlite & Backlite Bahan berjenis plastik yang umumnya digunakan untuk material Print Digital Banner/Spanduk, Surface Neon Box, Billboard Bahan PVC & Komposit PVC adalah jenis “bahan plastik” yang keseluruhannya terdiri dari bahan PVC Bahan Komposit Kartu komposit adalah jenis kartu plastik yang tersusun atas 3 lapisan yaitu atas-bawah atau depan-belakang adalah bahan PVC sedangkan ditengahnya adalah lapisan polyesterPET. Jadi lapisan polyester PET diapit oleh bahan PVC. Komposisinya adalah Atas/depan 30% PVC Tengah 40% PET Bawah/Belakang 30% PVC PET diperlukan untuk menambah kekuatan dan daya tahan kartu seperti id card atau member card hingga mencapai 100% daripada kartu PVC standard. Kartu komposit lebih fleksibel sehingga meminimalisir keretakan/patah atau melengkungnya id card atau member card pada temperatur yang ekstrim. Upaya melakukan laminasi pada kartu PVC standard masih bisa menyebabkan kartu id card atau member card melengkung pada temperatur tinggi. Kartu komposit juga bekerja baik dalam aplikasi yang menerapkan barcode dan magnetic stripe yang dipakai untuk access control, absen atau kartu pembayaran elektronik. Serta aplikasi membutuhkan banyak gesekan misalnya kartu debet atau kartu kredit. CR-80 Adalah salah satu jenis ukuran kartu plastik yang paling umum dipakai. Kartu dengan ukuran CR-80 seringkali dinamakan sebagai ukuran kartu kredit. Memiliki ukuran 3,370 x 2,125 inch p x l atau 8,56 x 5,4 cm dengan ketebalan 30 mil atau 0,03 inchi atau 0,762 mm. Kartu CR-80 menjadi ukuran standard ID card printer CR-79 Kartu ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada kartu standard CR-80 dengan ukuran 3,313 x 2,063 inch atau 8,414 x 5,239 cm p x l dengan ketebalan 10 mil. Kartu CR-79 umumnya dipakai untuk mengkonversi kartu proximity kedalam kartu multifungsi diedit oleh puput_permatasari Sumber

Analisisrespon peserta didik menggunakan angket yang berupa pernyataan yang perlu dijawab oleh peserta didik sesuai dengan kondisi yang dialami. Hasil dari respon tersebut kemudian dikonversi ke 98.00dalam persentase menggunakan rumus: Apabila hasil tanggapan siswa terkait pengajaran teknik blended learning berbasis inkuiri

Teknik Menulis Cermin – Menggambar adalah kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga boleh menjadi kegiatan yang lampau bermanfaat. Dalam karya seni rupa 2 dimensi tentunya tidak lepas dari menulis, banyak sekali teknik yang dapat digunakan bikin menulis. Cermin teknik yang burung laut digunakan sekarang ialah teknik menggambar transendental. Sekadar, teknik menggambar transendental akan sulit diterapkan jika kita tidak mengetahui tekniknya. Oleh karena itu, ada baiknya kita mencerna terlebih tinggal teknik-teknik privat membuat gambar hendaknya akhirnya bisa menarik. Silakan, simak baik-baik penjelasan jenis-spesies teknik menggambar model berikut ini. Teknik Menggambar Cermin Anasir-partikel dalam Batik Model Alat dan Mangsa yang Dibutuhkan Pendirian Menggambar Model Teknik Batik Kamil Mata air Cak semau 7 jenis teknik yang dapat digunakan saat ingin memperalat teknik menggambar model. Segala belaka teknik-teknik ini dan bagaimana menggunakannya? Mending berbarengan saja simak pembahasannya berikut ini. 1. Teknik Aquarel Sendang Detik kita menulis, kita biasanya menggunakan pensil sebagai alat radiks kerjakan memulai. Doang, untuk teknik aquarel ini kami tidak menunggangi gawai tulis seumpama dasarnya. Berdasarkan teknik ini, kita membutuhkan sedikitnya air jeruk dan cat air. 2 benda ini habis penting dan bermain berfaedah privat teknik aquarel ini. Kerumahtanggaan teknik aquarel, di sini Kamu membutuhkan air untuk disapukan tipis agar terlihat pandang bening. Semakin banyak campuran air dalam cat air, semakin membayang hasil akhirnya. 2. Teknik Dusel Sumber Pelecok suatu teknik menggambar yang digunakan dengan menghakimi kesan gelap dan terang dari suatu objek nan digambar disebut teknik dussel. Teknik ini pun sering disebut perumpamaan teknik menggambar yang menimbulkan kesan tebal, tipis ataupun ilegal panah. Instrumen sarana yang digunakan internal teknik ini adalah pensil. Perkakas yang dapat kondusif Ia mempermudah kerumahtanggaan menjalankan penerapan teknik dussel ini adalah kontek dan krayon. 3. Teknik Plakat Mata air Teknik plakat ini sendiri bisa dikatakan jodoh pecah teknik aquarel. Bagaimana bisa? Makara, saat kita memperalat teknik plakat. Kita harus membuat kesan gambar yang karenanya tampak padat dan pekat. Justru sebaliknya dengan teknik aquarel nan gelagatnya membentuk tulang beragangan lebih transparan. Teknik surat tempelan menggunakan pewarna air atau cat poster dan mandu pelaksanaan teknik ini yaitu dengan mengoleskan pewarna air berwarna terka tebal dan kental puas wilayah yang akan digambar. Namun teknik ini n kepunyaan tingkat kesulitan yang sepan tinggi. Karena skill nan mumpuni sangat dibutuhkan takdirnya hasil nan didapat sesuai dengan apa yang kita inginkan. 4. Teknik Linear Sumber Media garis perumpamaan keseleo satu molekul utama privat penerapan penggunaan teknik linear. Karena ki alat garis ini dimaksudkan cak bagi menampilkan objek susuk. Elemen alat angkut garis ini habis penting dan menentukan bagus tidaknya sebuah rang. Garis yang dihasilkan ketika menggambar menggunakan teknik linear ini adalah garis kolong dan garis harfiah. 5. Teknik Pointilis Sendang Saat menggunakan teknik pointilis, terserah banyak peranti nan dapat digunakan untuk kontributif mempermudah penerapan teknik pointilis ini. Alat-alat tersebut antara enggak potlot, pensil warna, krayon, spidol, atau sampai-sampai menggunakan sarana cat. Untuk membentuk model incaran alami menggunakan teknik ini, Anda perlu mewujudkan objek gambar menggunakan titik sebanyak barangkali. Noktah-titik ini akan memberikan kesan palsu dan terang lega gambar. Perlu diingat bahwa banyak seniman detik menggunakan teknik ini, mereka tidak menggunakan cat sebagai bahan dasarnya. Hanya, biasanya seniman akan lebih memilih menggunakan pensil atau krayon. 6. Teknik Blok Sumber Teknik blok, pula dikenal sebagai teknik menggambar bayangan. Teknik blok ini dilakukan dengan menggunakan satu corak saja. Bikin menggunakan teknik blok, Anda dapat menghampari seluruh area bulan-bulanan rajah sehingga takhlik paparan maupun siluet dari cermin rancangan itu sendiri. Kamu bisa memperalat media pewarna plakat ataupun seperti tinta untuk batik model natural dengan teknik one block ini. 7. Teknik Arsir Sumber Tahukah Anda, segala itu teknik arsir? Teknik arsir merupakan teknik dril garis yang dilakukan secara menyilang dan acak. Semua ini dimaksudkan untuk mengerti kesan gelap dan terang pada suatu objek nan digambar. Sehingga momen setelah tahap finishing atau tahap terakhir rancangan akan tampak mempunyai kesan tagihan ruang atau disebut depth of the final technical point. Ki alat yang dapat digunakan untuk mempermudah penerapan teknik arsir ini yakni pensil. Unsur-partikel dalam Menggambar Model Setelah membaca teknik menggambar acuan, selanjutnya ialah kita akan membahas tentang molekul-unsur yang terkandung dalam teknik menggambar abstrak. Marilah, simak pembahasannya berikut ini 1. Ruang Ruang nan terwalak internal batik model ini merupakan bagian yang harus digambar alias tidak maka itu ilustrator nantinya. Ruang juga yaitu salah satu unsur seni yang punya dua ciri sifat. Sumber 2. Tekstur Sumber Tekstur adalah satu korban yang terbantah jelas. Banyak gambar mengandung tekstur nan membuatnya terlihat lebih nyata. Teladan gambar seperti sitrus nan plong kenyataannya memiliki tekstur berpori, besi bertekstur halus, dan cemping bertekstur lembut. 3. Titik Perigi Titik adalah salah satu unsur dalam sebuah seni rupa. Karena noktah sangat membantu banyak seniman ketika mengerjakan sebuah karya seni menggambar. Titik rajin ditemui ketika seseorang mengalami kesulitan saat menggambar, kesulitan yang dimaksud adalah membuat objek yang elusif kerjakan ditiru. Kemudian orang tersebut akan menggunakan titik-titik malar-malar dahulu untuk mengantisipasi gerakan nan keseleo dari alat media yang digunakan kerjakan menggambar atau melukis. 4. Ilegal Terang Sumber Atom yang suatu ini lagi bisa dikatakan sebagai unsur yang berpengaruh internal karya seni rupa. Karena bila hasil karya seni terlalu liar akan terlihat lebih suram dan takdirnya terlihat lebih terang akan terbetot membosankan. Sebuah karya seni akan tertumbuk pandangan bagus di ain jika pewarnaannya tepat. 5. Bidang Mata air Model parasan adalah satah kertas nan boleh dibuat rata gigi ke segala arah. Satu meres n kepunyaan dimensi demes dan panjang serta n kepunyaan tutul dengan titik sudut bidang tersebut. Penggambaran tersebut seolah-olah dibuat menjadi seni tiga dimensi, misalnya sebagaimana persegi nan menjadi kubus bulat yang menjadi bola, segitiga yang menjadi piramida dan sebagainya. 6. Bentuk Sumber Garis yang berlawan satu sama bukan dan dapat membuat rajah dasar, sama dengan persegi, segitiga sama, kalangan, dll, disebut atom bentuk. Lebih ringkasnya bagan tersebut dikatakan merupakan gabungan dari sejumlah bidang. Suka-suka 2 macam rang, yaitu kerangka geografis dan non-geometris. Contoh bentuk geografis adalah kubus, balok, bumbung, kerucut, dan bola. Sedangkan kamil non-geometris yakni tumbuhan, sato, dan manusia. 7. Corak Sumber Corak adalah pesan yang terkandung privat gambar dan dihasilkan maka itu pantulan cahaya. Pada anasir rajah, model ini mengandung berbagai jenis rona nan terbagi menjadi dua, ialah spektrum warna dan pigmen warna. Warna merupakan spektrum cahaya putih. Buat lebih pendek kaji, dandan adalah pigmen suatu benda. Warna dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu dandan primer, corak sekunder, dan warna tersier. Warna primer merupakan warna pangkal yang tidak mempunyai senyawa warna tidak. Corak ini termuat internal kelompok warna utama seperti kuning, biru dan merah. Dandan primer ini juga dapat dikatakan sebagai warna terdepan, warna mula-mula, atau sebagai warna dasar. Warna sekunder yaitu rona yang dihasilkan dari campuran warna primer dengan perbandingan 11. Dapat dibilang warna sekunder ini merupakan warna kedua. Warna tersier adalah warna yang mendapatkan senyawa dandan primer maupun warna sekunder. Misalnya, corak jingga kekuningan ini dihasilkan dari campuran jingga dan kuning. 8. Garis Mata air Garis yaitu serangkaian titik yang ditarik dan diulang berulang-ulang buat membentuk jongkong. Garis dalam seni ini merupakan guratan alias batas suatu pangsa, bidang, tekstur, dan sebagainya. Garis menurut jenisnya sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu garis menurut jenisnya, garis menurut kesannya, dan garis menurut bentuknya. Garis semu dan garis riil yakni 2 garis sesuai dengan wujudnya. Garis semu dihasilkan oleh perbedaan warna antara dua bahan atau lebih. Sementara itu garis nyata ialah garis yang dihasilkan melalui coretan. Menurut kesannya, garis ini dapat ketimbul karena adanya variasi jenis garis yang digunakan dalam seni. Selain itu, garis ini muncul pecah budaya simbol nan ada. Suka-suka beberapa jenis garis yang camar digunakan privat seni rupa. Garis-garis tersebut antara lain garis sumir, garis lengkung, diagonal vertikal horizontal, garis bergelombang, garis panjang, garis terputus-rantas, garis rantas-putus, spiral, dan sebagainya. Organ dan Bahan yang Dibutuhkan Alat merupakan sarana yang sangat penting privat proses pembuatan sebuah karya seni. Detik ingin batik suatu objek menggunakan teknik menggambar hipotetis maupun teknik lainnya. Anda diharuskan menyiapkan organ-alatnya terlebih dahulu. Karena hasil karya Sira belum karuan bisa terbentuk sonder adanya sebuah alat. 1. Daluang Sumber Kertas adalah jenis benda material yang substansial lembaran-lembaran tipis dan ada pula yang tebal. Kertas adalah bahan yang sering digunakan dalam proses menggambar. Enggak terkecuali bila Anda menggunakan teknik batik paradigma yang pasti akan membutuhkan kertas. 2. Krayon Sumber Krayon adalah gawai menggambar nan terbuat mulai sejak parafin berwarna, air, dan bedak alias kapur. Krayon banyak digunakan makanya anak-anak untuk mewarnai gambar mereka. Jadi, alat ini bisa sangat kondusif tak, cak bagi proses pencorakan gambar yang sedang berlangsung. 3. Pewarna air Sumur Pencelup air kegunaannya hampir seperti mana krayon, yaitu sebagai radas untuk membagi warna pada kendaraan rancangan. Perbedaannya adalah cat air berbentuk cair, padahal krayon berbentuk padat atau tidak cair. 4. Pensil corak Sumber Pensil warna adalah media seni nan terbuat dari inti berpigmen kecil yang dibungkus dengan cangkang tabung kayu seperti pensil. Kegunaannya merupakan kerjakan memberi warna pada lembaga. 5. Pensil Sumber Pensil ini dempet sebagai halnya pensil warna, bedanya pensil ini tak berwarna dan lebih bermakna saat menciptakan menjadikan objek rajah. Sebagai halnya membuat garis literal alias lengkung pada gambar. 6. Setip Sumber Kendatipun kelebihan utama penghapus adalah kerjakan menghilangkan catatan, oleh seniman profesional, setip juga digunakan bakal teknik tertentu. Misalnya memberi kesan kilau dengan menggunakan penghapus mall atau efek Smugde jika tercoret lembut. Mandu Menggambar Transendental Siapkan justru dahulu bulan-bulanan yang akan digambar. Lebih lanjut Beliau harus takhlik korban gambar secara global dengan mencaci nisbah, bentuk, target nan akan digambar. Setelah itu terlazim dilakukan pembedaan ialah dengan memberikan kesan haram dan terang pada rang dengan menggunakan arsiran. Teknik keempat ini, Anda diharuskan membuat detail pada setiap alamat bagan. Setelah langkah keempat selesai. Lebih jauh Sira diharuskan memberikan warna nan sesuai bikin setiap target tadi. Langkah terakhir menyelesaikan gambar dilakukan dengan mengasihkan penjelasan tentang gambar sesuai dengan karakter objek pecah setiap objek nan digambar. Demikian pembahasan teknik menggambar model yang dapat dijadikan bahan referensi dan menambah wawasan. Mudahmudahan artikel ini boleh bermanfaat kerjakan yang membacanya.
Platyang dijadikan sebagai media ini meliputi papan kayu, plat logam, 1embaran kaga akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Seni grafis lain yang disebut dengan senigrafi atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori yang direntang pada sebuah kerangka. Teknik Prinsip Karya Seni Grafis

ArticlePDF Available Abstract and FiguresPenelitian terhadap penggunaan lembaran FRP sebagai kombinasi penulangan lentur dan geser telah dilakukan.  Aggregate coating memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sistem lekatan.  Sistem penulangan menerus FRP dapat menjaga balok dari runtuh. Fiber Reinforced Polymer FRP sudah banyak dipergunakan untuk perkuatan konstruksi beton bertulang maupun untuk penulangan internal beton. Namun penggunaan FRP sebagai penulangan internal pada struktur beton, masih didominasi dengan penggunakan tulangan Bar FRP Bars. Sementara penggunaan FRP tipe lembaran FRP Sheet masih terbatas dikarenakan kesulitan dalam pemahaman metode desain dan juga permasalahan debonding antara lembaran FRP dan beton. Tulisan ini membahas cara mendesain balok beton dengan menggunakan penulangan lembaran FRP, baik berupa lembaran FRP tipe pelat, maupun lembaran FRP yang kontinyu yang dapat dipergunakan sebagai kombinasi penulangan lentur dan geser. Hasil penelitian yang sudah diseleksi juga ditampilkan dalam tulisan ini sebagai perbandingan dengan teori yang dikembangkan. Kata kunci Desain, Balok beton, FRP - uploaded by Fikri AlamiAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Fikri AlamiContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Fikri Alami on Jan 15, 2021 Content may be subject to copyright. Rekayasa Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 241, April 2020, 6-9 6 Desain balok beton menggunakan penulangan lembaran continue fiber reinforced polymer FRP Fikri Alamia,* a Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung, Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, 35145, Indonesia  Penelitian terhadap penggunaan lembaran FRP sebagai kombinasi penulangan lentur dan geser telah dilakukan.  Aggregate coating memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sistem lekatan.  Sistem penulangan menerus FRP dapat menjaga balok dari runtuh. Riwayat artikel Diterima 12 Nopember 2019 Diterima setelah diperbaiki 24 Februari 2020 Diterima untuk diterbitkan 27 Februari 2020 Tersedia secara online 12 Maret 2020 Fiber Reinforced Polymer FRP sudah banyak dipergunakan untuk perkuatan konstruksi beton bertulang maupun untuk penulangan internal beton. Namun penggunaan FRP sebagai penulangan internal pada struktur beton, masih didominasi dengan penggunakan tulangan Bar FRP Bars. Sementara penggunaan FRP tipe lembaran FRP Sheet masih terbatas dikarenakan kesulitan dalam pemahaman metode desain dan juga permasalahan debonding antara lembaran FRP dan beton. Tulisan ini membahas cara mendesain balok beton dengan menggunakan penulangan lembaran FRP, baik berupa lembaran FRP tipe pelat, maupun lembaran FRP yang kontinyu yang dapat dipergunakan sebagai kombinasi penulangan lentur dan geser. Hasil penelitian yang sudah diseleksi juga ditampilkan dalam tulisan ini sebagai perbandingan dengan teori yang dikembangkan. Kata kunci Desain, Balok beton, FRP sheet. 1. Pendahuluan FRP adalah material komposit yang terbuat dari material polymer yang diperkuat dengan serat-serat seperti, Carbon, Aramid, Glass dan Basalt. Kekuatan dan kekakuan utamanya diperoleh dari serat dan perekat yang mengikat serat-serat untuk membentuk komponen struktur dan non-struktur. FRP mempunyai sifat yang menguntung-kan diantaranya adalah merupakan material yang tidak berkorosi sehingga berpotensi menggantikan tulangan baja, mempunyai kuat Tarik yang tinggi dan juga ringan. Namun FRP juga mempunyai kekurangan diantaranya adalah sifatnya yang getas sehingga perlu desain khusus untuk memperlakukan material ini jika dipergunakan sebagai tulangan internal utama dalam struktur beton. * Penulis koresponden. Alamat e-mail F. Alami. Peer review dibawah tanggung-jawab Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. 2. Metode Penelitian FRP untuk perkuatan eksternal struktur Perkuatan struktur merupakan suatu usaha untuk meningkatkan masa layan atau fungsi dari bangunan [1, 2]. Perkuatan struktur dilakukan untuk menanggulangi kerusakan pada elemen struktur, perubahan fungsi bangunan dan kesalahan pada waktu melakukan perencanaan ataupun pelaksanaan. Gambar 1 menunjukkan pada elemen balok beton bertulang dan pelat dimana selimut beton telah hancur dan tulangan lentur terekspose terhadap lingkungan. Dengan terekspose-nya tulangan maka korosi akan cepat terjadi dan struktur akan mengalami penurunan kinerja jika terus dibebani. Sedangkan Gambar 2 menunjukan aplikasi penggunaan CFRP sebagai penulangan eksternal pada balok dan dinding batu bata. Penggunanan serat kontinus dua arah biaxial fiber sheet pada balok dapat diaplikasikan sebagai tulangan lentur sekaligus tulangan Tarik. Pada Gambar 2 lembaran FRP dengan arah serat utama searah tinggi dinding dipasang sebagai penulangan lentur eksternal untuk meningkatkan kapasitas momen lenturnya. REKAYASA Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung Rekayasa Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 241, April 2020, 6-9 7 Gambar 1 Contoh kerusakan pada elemen struktur beton a balok, dan b pelat Gambar 2, a Perkuatan geser balok beton bertulangan dengan FRP wrap; b Perkuatan dinding batu bata dengan menggunakan FRP tipe wrap. FRP sebagai penulangan internal struktur FRPs sukses digunakan dalam aplikasi-aplikasi teknik sipil lebih dari 3 dekade [3]. Namun aplikasi pertama yang diketahui FRP sebagai penulangan internal dalam struktur beton di laporkan pada tahun 1996. Ini karena FRPs adalah sebuah solusi yang efisien dan terjangkau dalam menggantikan tulangan baja dalam struktur beton karena ketahanan terhadap karat, berat yang ringan, tahan lama dan punya kekuatan tinggi. Aplikasi FRP sebagai tulangan internal dalam bentuk bar dapat dilihat pada Gambar 3 yaitu sebagai penulangan lantai jembatan. Sedangkan pada Gambar 4 lembaran FRP dipergunakan pada elemen-elemen panel, kolom, dan balok beton bertulang baik sebagai bekisting sekaligus penulangan luar. Lembaran serat dry fabric sebelum di curing dengan resin yg ber-prospek pada pembentukan system 2D/3D penulangan baru, memungkinkan penggunaan material secara efektif dan efisien. Meskipun FRP fabric potensial, sedikit penelitian pada penggunaan tulangan ini secara internal dilaporkan dalam beberapa literatur. Gambar 3. a Penerapan FRP reinforcing bars pada lantai jembatan Salmon River Bridge, British Columbia; b Pemakaian GFRP dan CFRP reinforcement pada lantai Wotton Bridge. Konsep desain FRP sebagai penulangan internal Metode utama kompatibilitas tegangan-regangan dan keseimbangan gaya dapat digunakan untuk mendesain balok beton dengan tulangan FRP dengan berbagai macam bentuk. Kurva klasik Hognestad [4] yang ditampilkan pada Gambar 5, digunakan untuk memodelkan hubungan tegangan dan regangan beton dalam tekan. Didalam mendesain balok, dua mode kegagalan balok dapat di capai, salah satunya melalui beton hancur pada daerah tekan, atau tulangan FRP patah pada daerah tarik Gambar 4. Bentuk struktur beton menggunakan fibre fabrics Orr dkk, 2010. Gambar 6 merupakan contoh penampang balok beton dengan tulangan internal FRP menerus kombinasi tulangan lentur dan geser dan diagram tegangan dan regangan disebelahnya. Beberapa asumsi diambil dalam menganalisis dan mendesain kapasitas beban dan momen pada penampang ini  Tulangan melengkung pada sisi bawah diabaikan dalam perhitungan.  Kegagalan diasumsikan beton hancur terlebih dahulu.  Pada kondisi balok belum retak, kontribusi tegangan Tarik beton diperhitungkan.  Modulus of elasticity yang digunakan pada tulangan FRP dianggap sama.  Tulangan FRP Vertikal diperhitungkan dalam analisis dan desain Gambar 5. a Idealisasi kurva tegangan-regangan untuk beton pada uniaxial-compression Park & Paulay, 1975; b Kurva tegangan-regangan pada FRP. Gambar 6. Penampang balok, parameter balok, diagram regangan dan tegangan FRP Rekayasa Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 241, April 2020, 6-9 8 Jarak garis netral dari serat tekan atas x diperoleh dari keseimbangan gaya internal pada balok. Total gaya tekan adalah sama dengan total gaya tarik,  + 1     2 Dengan parameter yang diketahui, momen tahanan internal M diperoleh dengan mengambil jumlah dari momen-momen terhadap tengah penampang      +  3 Sebuah pengujian lentur dilakukan pada suatu balok yang ditulangi didalamnya dengan tulangan berbentuk FRP box diatasnya terdapat lubang-lubang terbuka pada jarak tertentu seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9. Untuk menjamin tidak terjadi debonding maupun slip antara beton dan tulangan FRP, maka terlebih dahulu FRP box di kasari permukaannya dengan menggunakan agregat coating dengan ukuran maksimum 2 mm yang di lekatkan keseluruh permukaan FRP Box dengan epoxy resin sampai mengeras seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 dan 8. Gambar 7. Penampang CFRP yang dikasari dengan aggregate coating. Empat buah strain gauge dipergunakan pada balok ini yang diletakkan di tengah bentang untuk memonitoring regangan yang terjadi sewaktu balok di uji. Satu strain gauge diletakkan pada permukaan balok sebelah atas dan satu lagi di sisi kiri balok sejarak 10 mm dari permukaan atas balok. Sedangkan 2 strain gauge lainnya diletakkan pada tulangan FRP box di sisi dalam dan luar box untuk memonitoring regangan yang terjadi pada serat FRP. Gambar 8. Menunjukkan penampang CFRP pada beberapa Gambar 9. Tambah atas tulangan lembaran FRP dan penampang-penampang. Setelah balok beton berumur 28 hari, dilakukan pengujian lentur dimana balok diletakkan pada dua tumpuan sederhana sendi-rol dan dibebani dengan sistem dua beban titik Gambar 10. Jarak kedua beban titik adalah sebesar 250 mm yang berfungsi sebagai daerah momen konstan pada balok. Lima dial gauge diletakkan pada balok, namun hanya dial gauge yang di tengah digunakan untuk memplotkan hubungan antara beban dan defleksi tengah bentang balok. Gambar 10 Testing set-up untuk CFRP RC beam 3. Hasil dan Pembahasan Gambar 11 menunjukkan hubungan antara defleksi tengah bentang balok dan beban. Ada empat buah grafik yang diplotkan secara bersama pada gambar tersebut untuk dibandingkan satu dengan yang lain. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa balok dapat menahan beban maksimum sebesar 14,110 kN dan kemudian turun ke beban 10,642 kN dan terus mampu menahan beban konstan sampai defleksi mencapai 36,865 mm sebelum akhirnya balok gagal dan di unloading sampai defleksi mencapai 15,43 mm. Balok gagal akibat beton hancur pada regangan 0,002848 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 11. Beban vs Defleksi tengah bentang pada Balok CFRP Hasil eksperimen ini dibandingkan secara teroritis. Jika desain ini disetarakan dengan balok beton bertulang biasa yang di perkuat dengan 2 buah tulangan diameter 10 mm, maka akan memberikan beban maksimum sebesar 13,489 kN dengan lendutan maksimum sebesar 20,73 mm. Jika dibandingkan secara teori dengan menggunakan dua pendekatan, pendekatan pertama balok dianggap full cracked, ternyata balok mampu menahan beban maksimum sebesar 13,443 kN dengan defleksi sebesar 20,72 mm. Pendekatan kedua adalah dengan menggunakan momen inersia efektif atau yang dikenal sebagai Branson theory, ternyata balok mampu menahan beban yang sama seperti pendekatan pertama. Gambar 13 atas dan bawah menunjukkan distribusi retak pada balok CFRP dibawah beban lentur. Retak vertikal terdistribusi sepanjang balok, pada “constant moment zone” Rekayasa Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 241, April 2020, 6-9 9 between point loads, retak vertikal ini terus merambat ke arah atas balok. Retak memanjang nampak menghubung-kan retak-retak vertikal selama beban meningkat. Gambar 12. Beban VS Regangan Pada Balok CFRP ditengah bentang Gambar 13. Sketsa Pola retak pada balok CFRP bagian depan dan belakang Gambar 14. Sketsa pola retak pada balok CFRP bagian bawah dan atas Retak-retak pada bagian bawah penulangan balok CFRP pada Gambar 14 atas menunjukkan retak menyebar melalui penulangan FRP dan menghilangkan retak lokal. Retak-retak juga terjadi pada bagian atas balok CFRP. Retak terbuka terjadi pada bagian tengah balok. Retak-retak mulai pada lokasi horizontal dan mengalir secara horizontal menuju titik pembebanan, yaitu 125 mm kiri dan kanan dari balok Gambar 14 bawah. Sedangkan Gambar 15 menunjukkan bagian bawah balok setelah dibongkar/ dikupas betonnya dimana ada lekatan yang baik antara beton dan tulangan CFRP. Beton masih lengket di antara “aggregate coatings” setelah dikupas. Gambar 15. Sisi bawah balok setelah di bongkar. 4. Simpulan  Beban ultimate 4,96 % lebih besar dari pada prediksi teori. Perhitungan ini berdasarkan pada regangan tekan beton dan sama dengan asumsi teori.  Beton gagal pada regangan sementara teori seharusnya Ini disebabkan karena beton retak dan terbelah searah lebar balok. Ini diperkirakan karena garis netral yang terlalu tinggi dalam desain. Keseimbangan antara gaya tekan dan gaya tarik ketika mendekati keadaan ultimate tidak dapat bertahan lebih lama dikarenakan area tekan yang kecil. Ketika retak vertical pada sisi depan dan belakang balok terkoneksi melintasi lebar balok dan gaya tekan meningkat dan beton terbelah terjadi pada bagian atas balok di bawah regangan ultimate beton yaitu  Secara experimental balok berdefleksi sebesar mm. lebih tinggi dari teori yaitu mm. Perbedaan sebesar 13,24%.  Aggregate coating memberikan kontribusi yang signifikan terhadap system lekatan untuk balok ini sehingga balok tidak gagal akibat debonding.  Single biaxial ±45o CFRP reinforcement system untuk balok menunjukkan perilaku daktail. Walaupun balok gagal akibat beton pecah pertama kali, balok tidak runtuh. Sistem penulangan menerus FRP ini dapat menjaga balok dari runtuh. Daftar Pustaka [1] Alami, F., Widyawati, R. Studi eksperimental perkuatan geser balok beton bertulang dengan GFRP. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Universitas Lampung. 2011 [2] Alami, F. Perkuatan lentur balok beton bertulang dengan glass giber reinforced polymer GFRP. Proceeding HAKI pada Seminar dan Pameran HAKI 2010, di Hotel Borobudur Flores Ballroom Jakarta Pusat, 3-4 Agusutus 2010 [3] Zoghi, M. The international handbook of FRP composites in civil engineering. Taylor & Francis Group, 2014 [4] Park, R., Paulay, T. Reinforced Concrete Structures, Singapore, 1975 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ParkT. PaulayIntroduction Axially Loaded Short Columns Eccentrically Loaded Short Columns with Uniaxial Bending Eccentrically Loaded Short Columns with Biaxial Bending Slender Columns ReferencesStudi eksperimental perkuatan geser balok beton bertulang dengan GFRP. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Universitas LampungF AlamiR WidyawatiAlami, F., Widyawati, R. Studi eksperimental perkuatan geser balok beton bertulang dengan GFRP. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Universitas Lampung. 2011The international handbook of FRP composites in civil engineeringM ZoghiZoghi, M. The international handbook of FRP composites in civil engineering. Taylor & Francis Group, 2014

UjiASTM E168 untuk Teknik Umum Analisis Kuantitatif Inframerah; Uji ASTM D7109 untuk Stabilitas Geser Cairan yang Mengandung Polimer Menggunakan Aparat Injektor Diesel Eropa pada 30 Siklus dan 90 Siklus; Uji Stabilitas Oksidasi Pelumas dengan Katalis Serapan Oksigen Film Tipis ASTM D7098 B; Uji Simulasi Oli Mesin Termo-Oksidasi ASTM D7097
Informasi Umum Kode Klasifikasi - Textiles, Technigues, Procedurs, Apparatus, Equipment Materials, Products Jenis Karya Ilmiah - Skripsi S1 - Reference Subjek Fashion Design Informasi Lainnya Abstraksi Fenomena sisik ikan jenis kakap yang menjadi limbah karena belum diolah secara maksimal menjadi produk yang memiliki nilai jual dan nilai estetis yang tinggi di Pulau Batam, yaitu mencapai 700kg-1ton/bulan. Selain itu adanya material alternatif beading payet yang berasal dari bahan alami yang berpotensi untuk diolah dan digunakan serta diaplikasikan ke dalam busana sebagai embellishment. Pengolahan sisik ikan kakap menjadi topik dalam penelitian ini, karena belum bervariasinya produk dari limbah sisik ikan kakap di Batam. Untuk mendapatkan variasi produk yang memiliki nilai jual dan estetis yang tinggi, dibutuhkan eksplorasi berupa lembaran-lembaran menggunakan teknik surface design. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber dari Balai Perikanan Budi daya Laut Batam dan salah seorang pedagang ikan yang berada di Pasar Tradisional Kota Batam. Melakukan metode studi pustaka yaitu dengan mencari data melalui jurnal, artikel dan internet, metode observasi yaitu dengan mengamati sebuah kejadian secara langsung dan metode eksperimen yaitu dengan melakukan percobaan terhadap suatu objek yang dapat memberikan sebuah fakta. Hasil eksplorasi menggunakan sisik ikan kakap yang telah melewati proses pembersihan kemudian dijahit menggunakan jarum khusus payet dan mnggunakan bordir manual. Sisik ikan kakap disusun dengan membentuk formasi bunga menyesuaikan dengan moodboard yang telah dibuat dengan menggunakan warna dominan putih dan pink. Selain itu, penggunaan teknik bordir menjadi teknik pendukung dalam pembuatan produk dan untuk mendapatkan visualisasi konsep yang sudah ditentukan. Kata kunci limbah, sisik, ikan, beading payet, bordir Fenomena sisik ikan jenis kakap yang menjadi limbah karena belum diolah secara maksimal menjadi produk yang memiliki nilai jual dan nilai estetis yang tinggi di Pulau Batam, yaitu mencapai 700kg-1ton/bulan. Selain itu adanya material alternatif beading payet yang berasal dari bahan alami yang berpotensi untuk diolah dan digunakan serta diaplikasikan ke dalam busana sebagai embellishment. Pengolahan sisik ikan kakap menjadi topik dalam penelitian ini, karena belum bervariasinya produk dari limbah sisik ikan kakap di Batam. Untuk mendapatkan variasi produk yang memiliki nilai jual dan estetis yang tinggi, dibutuhkan eksplorasi berupa lembaran-lembaran menggunakan teknik surface design. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber dari Balai Perikanan Budi daya Laut Batam dan salah seorang pedagang ikan yang berada di Pasar Tradisional Kota Batam. Melakukan metode studi pustaka yaitu dengan mencari data melalui jurnal, artikel dan internet, metode observasi yaitu dengan mengamati sebuah kejadian secara langsung dan metode eksperimen yaitu dengan melakukan percobaan terhadap suatu objek yang dapat memberikan sebuah fakta. Hasil eksplorasi menggunakan sisik ikan kakap yang telah melewati proses pembersihan kemudian dijahit menggunakan jarum khusus payet dan mnggunakan bordir manual. Sisik ikan kakap disusun dengan membentuk formasi bunga menyesuaikan dengan moodboard yang telah dibuat dengan menggunakan warna dominan putih dan pink. Selain itu, penggunaan teknik bordir menjadi teknik pendukung dalam pembuatan produk dan untuk mendapatkan visualisasi konsep yang sudah ditentukan. Kata kunci limbah, sisik, ikan, beading payet, bordir TCG2B3 - REKALATAR TEKSTIL Koleksi & Sirkulasi Tersedia 1 dari total 1 Koleksi Bahanpelapis ini wajib dicampur menggunakan minyak tanah lebih dahulu sebelum diaplikasikan. 2. Waterproofing Membrane. Pelapis yang satu ini wujudnya berupa lembaran maupun roll atau gulungan. Berdasarkan material penyusunnya, pelapis anti bocor ini dibagi lagi jadi dua yakni berbahan dasar fiber serta polyester. Proses pembentukan logam sering dilakukan sebagai bagian dari serangkaian proses manufaktur. Proses ini dilakukan sebagai teknik mengubah bentuk logam dari suatu bentuk menjadi bentuk lainnya sesuai keinginan. Dan terdapat macam-macam proses pembentukan logam yang umum diterapkan. Apa saja ? Yuk simak selengkapnya berikut ini. Pengertian Lebih Lanjut Pembentukan Logam Sebelum membahas macam-macam proses yang ada dalam pembentukan logam, sebaiknya anda memahami terlebih dahulu pengertian pembentukan logam itu sendiri. Dimana proses ini dilakukan dengan memberikan gaya luar pada logam, sehingga terjadilah deformasi plastis dan mengubahnya menjadi bentuk yang diinginkan. Tujuan utama dari pembentukan logam bukan hanya mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk sesuai keinginan. Namun proses pembentukan logam ini juga dilakukan sebagai upaya memperbaiki sifat benda kerja dengan melakukan perbaikan pada struktur mikronya. Selain itu, proses ini juga dapat menambah kekuatan mekanik pada benda logam dan lain sebagainya. Proses Pembentukan Logam Casting Macam-macam proses pembentukan logam yang pertama yaitu casting ata teknik pengecoran. Teknik ini dilakukan dengan cara mencairkan logam kemudian menuangkannya ke dalam cetakan. Sehingga logam yang sudah berbentuk cairan akan mengisi semua rongga cetakan yang ada. Nantinya setelah logam cair mulai membeku, maka akan menghasilkan bentuk yang sama dengan bentuk rongga cetakan. Dalam hal ini, logam dicairkan dengan cara pemanasan dan tekanan. Dimana logam cair yang sudah dibuat akan didorong masuk ke dalam mould chamber. Alhasil seperti yang telah disebutkan, benda dari logam yang sebangun dengan model cetakan akan terbentuk. Proses casting sendiri bisa dilakukan dengan beberapa teknik seperti die casting, centrifugal, investment casting, dan teknik gravitasi. Adapun contoh pengubahan dan pembentukan logam menggunakan teknik casting antara lain casing pompa, beam blank, billet, bloom, pencetakan slab, pencetakan ingot, dan strip dalam mesin cetak kontinyu. Forging Sesuai dengan namanya, proses pembentukan logam dengan cara forging atau penempaan dilakukan dengan cara benda kerja ditekan di antara dua die atau cetakan. Dimana penakanan tersebut bisa dilakukan dengan tekanan berangsur angsur atau perlahan, maupun dengan tekanan kejut. Sehingga melalui proses penekanan ini nantinya akan dihasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan keinginan. Bisa dibilang bahwa macam macam proses pembentukan logam dengan cara forging ini adalah jenis pengerjaan yang paling tua. Karena berdasarkan catatan yang ada, proses forging terhadap telah dilakukan sejak kurang lebih tahun sebelum masehi. Meski saat itu kebanyakan penempaan yang dilakukan lebih berpusat untuk membuat perhiasan dan koin. Lalu seiring berjalannya waktu mulai dilakukan pada berbagai jenis pengerjaan, termasuk logam. Forging sendiri berdasarkan temperatur kerjanya bisa dibagi menjadi dua jenis yakni cold forging dan hot forging atau warm forging. Untuk cold forging, merupakan proses pengerjaan logam dengan cara penempaan di suhu ruang. Karena logam yang dingin mempunyai kekuatan jauh lebih besar ketimbang logam panas, proses cold forging memerlukan gaya yang jauh lebih besar. Selain itu, logam yang dikerjakan dengan penempaan dingin ini harus mempunyai sifat mampu bentuk yang tinggi pada suhu ruang. Sementara itu, hot forging adalah proses penempaan logam yang dilakukan pada suhu tinggi. Adapun proses ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan sifat mampu bentuk logam dan mengurangi kekuatannya. Ketika bekerja dengan hot forging, maka gaya yang diperlukan akan lebih kecil ketimbang cold forging. Namun perlu diketahui bahwa kualitas permukaannya bisa lebih buruk dari cold forging. Selain itu, berdasarkan derajat pembatasan arah aliran benda kerja oleh cetakan, teknik forging dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu open-die forging, impression-die forging, dan flashless forging. Bahkan selain ketiga jenis ini ada lagi jenis penempaan yang dikenal sebagai precision forging. Dimana precision forging mampu menghasilkan produk yang jauh lebih presisi. Rolling Macam-macam proses pembentukan logam lainnya yaitu rolling. Cara ini termasuk ke dalam proses bulk deformation, yaitu mengubah bentuk benda kerja secara signifikan dan besar besaran. Dimana proses tersebut mempunyai karakteristik yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaan bidang benda kerjanya relatif kecil. Dan rolling sendiri merupakan proses kompresi atau penekanan yang dilakukan dengan tujuan mengurangi ketebalan slab. Caranya yaitu dengan menggunakan sepasang mekanisme roller. Yang mana pengerjaan rolling juga terbagi menjadi dua jenis yaitu cold rolling dan hot rolling. Untuk cold rolling atau cold roller, mempunyai ciri toleransinya rendah dan mempunyai permukaan akhir yang jauh lebih baik atau halus. Sedangkan proses pengerjaan yang dilakukan melalui cara hot rolled mempunyai ciri sebaliknya, seperti gaya rol rendah, toleransi tinggi, permukaan kasar, dan umumnya untuk deformasi plastik yang besar. Drawing Drawing merupakan salah satu dari macam macam proses pembentukan logam yang dilakukan terhadap material dengan bentuk lembaran. Seperti baja, emas, perak, tembaga, stainless steel, aluminium, maupun titanium dapat dibentuk melalui proses drawing yang dilakukan dengan menekan material benda kerja. Penekanan terhadap material yang berupa lembaran ini disebut dengan blank, dan mengakibatkan terjadinya peregangan mengikuti bentuk dies. Alhasil bentuk akhir dari benda logam nantinya akan ditentukan oleh die sebagai penahan benda kerja dan punch sebagai penekan itu sendiri. Proses drawing umumnya berjalan dengan melalui 4 langkah, yaitu kontak awal, bending, straightening, dan compression. Pertama tama punck bergerak dari atas ke bawah dan blank dipegang oleh nest supaya tidak bergeser. Kontak awal di sini akan terjadi apabila bagian bagian dari die set saling menyentuh blank. Kemudian lembaran logam akan mengalami proses bending, yang merupakan proses pertama pada rangkaian pembentukan drawing. Di sini posisi punck akan lebih dalam melebihi jari jari die, sementara posisi die sendiri tetap tidak bergerak. Gabungan antara kedua gaya tersebut akan menyebabkan material mengalami peregangan dan daerah terluar mengalami kompresi arah radial. Berlanjut ke tahap straightening, punck melewati radius die dan gerakannya mengarah ke bawah serta menghasilkan pelurusan sepanjang dinding die. Dari proses tersebut bentuk silinder sesuai dengan bentuk die dan punch akan tercipta. Lalu dilanjutkan dengan compression yang membuat daerah blank pada blankholder mengalami kompresi arah radial mengikuti bentuk die. Extrusion Macam-macam proses pembentukan logam berikutnya yang akan dibahas yaitu extrusion. Proses ini bertujuan untuk mereduksi atau mengecilkan penampang, caranya yaitu dengan menekan bahan logam menggunakan gaya tekan relative besar melalui rongga cetakan. Biasanya, proses extrusion dilakukan untuk membuat tabung berongga, batang silinder, dan lain sebagainya. Adapun proses ekstrusi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu langsung atau searah dan tak langsung awal berlawanan. Ekstrusi langsung nantinya akan menghasilkan produk yang keluar searah dengan gaya tekan dan gerakan penekan. Sementara ekstrusi berlawanan akan menghasilkan produk yang keluar berlawanan dengan arah gaya tekan. Info Lainnya Apa saja Material Valve? Ini Penjelasan, Kelebihan dan Kekurangannya Kesimpulan Itulah beberapa macam proses pembentukan logam yang umum dilakukan. Proses pembentukan logam memang dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam manufaktur. Anda bisa memilih salah satu yang sesuai dengan kebutuhan, sebab setiap proses memiliki karakteristik sendiri yang nantinya dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan. .
  • kwk5byojrj.pages.dev/166
  • kwk5byojrj.pages.dev/49
  • kwk5byojrj.pages.dev/383
  • kwk5byojrj.pages.dev/388
  • kwk5byojrj.pages.dev/268
  • kwk5byojrj.pages.dev/269
  • kwk5byojrj.pages.dev/195
  • kwk5byojrj.pages.dev/45
  • kwk5byojrj.pages.dev/99
  • material berupa lembaran menggunakan teknik